Pada saat bel sekolah berbunyi yang bertanda semua murid bergegas masuk ke kelasnya masing-masing untuk memulai belajar. Pada saat semua murid yang ada dikelas sedang asik berbincang-bincang tiba-tiba datanglah seorang guru yang bernama Miss. Lala yang mengajar B. Indonesia kekelas, dan semua murid yang tadinya sedang asik berbincang-bincang kini semuanya diam dan memberikan salam kepada Ms. Lala , dan guru itupun memberikan salam kembali kepada muridnya dan langsung memberikan pengumuman bahwa dikelas ini kedatangan murid baru pindahan dari Makassar dan kebetulan murid ini masuk kekelas Accelarasi, dan guru inipun langsung memanggil murid baru itu dan berkata
Ms. Lala : ayo masuk ! kenalkan namamu dan pindahan dari SMP mana. (dan murid baru itupun masuk, dan memperkenalkan dirinya)
" Seorang teman akan bersamamu disaat senang, tetapi seorang SAHABAT akan bersamamu ketika kamu senang dan sedih, dan apabila kamu merasa gundah ia akan membuatmu tersenyum kembali hanya dengan sebuah nasehat. "
" Seorang teman akan bersamamu disaat senang, tetapi seorang SAHABAT akan bersamamu ketika kamu senang dan sedih, dan apabila kamu merasa gundah ia akan membuatmu tersenyum kembali hanya dengan sebuah nasehat. "
Ms. Lala : ayo masuk ! kenalkan namamu dan pindahan dari SMP mana. (dan murid baru itupun masuk, dan memperkenalkan dirinya)
" Seorang teman akan bersamamu disaat senang, tetapi seorang SAHABAT akan bersamamu ketika kamu senang dan sedih, dan apabila kamu merasa gundah ia akan membuatmu tersenyum kembali hanya dengan sebuah nasehat. "
" Seorang teman akan bersamamu disaat senang, tetapi seorang SAHABAT akan bersamamu ketika kamu senang dan sedih, dan apabila kamu merasa gundah ia akan membuatmu tersenyum kembali hanya dengan sebuah nasehat. "
Natasya : baik, Nama saya Natasya Ardina, pindahan dari SMP Negeri Harapan Nusa, Makassar
Ms. Lala : baiklah sudah perkenalan dirinya, sekarang kamu cari tempat duduk yang kosong.
(dan Natasya pun menyari tempat duduk, dan akhirinya diapun duduk bareng bersama Satria)
Pada waktu pelajaran dimulai, Ms. Lala pun menyuruh murid-muridnya untuk mengerjakan buku cetak dan kebetulan Natasya belum punya buku cetak itu dan akhirnya iapun bilang ke Fanessa untuk bareng-bareng melihat soalnya dengan berkata
Natasya : mau enggak kalau buku cetaknya barengan ? ( sambil menarik buku cetak ke tengah-tengah agar Satria kebagian dan Natasya kebagaian juga )
Satria : ih, enggak mau ! ( sambil menarik bukunya kehadapannya dirinya, dan tidak mengasih izin Natasya untuk melihat soal yang disuruh oleh Ms. Lala )
Natasya : pelit ! ( sambil mindahin kursi kesebelah mejanya yaitu Fanessa )
Fanesaa : hai, kamu kenapa pindah dari tempatmu ? ( sambil kebingungan )
Natasya : ituloh Satria pelit banget masa enggak boleh lihat buku sedikitpun. Boleh tidak aku lihat buku cetak B. Indonesia mu ?
Fanessa : iya silahkan.
Natasya : makasih ya, oh iya nama kamu siapa ?
Fanessa : nama saya Fanessa, kamu namanya Natasya kan ? soalnya aku lupa
Natasya : iya betul. ( sambil memberikan senyum )
Dan merekapun mulai mengikuti pelajaran B. Indonesia dengan baik.
Waktu istirahatpun tiba, murid-muridpun bergegas keluar kelas. Sewaktu Natasya, Fanessa, Violet, Naula, sedang asik berbincang-bincang dan Violet bekata
Violet : Bagaima perasaan kamu sesudah pindah ke SMP Negeri Nusantara ini ?
Natasya : iya gimana gitu, soalnya tadi dikelas aja ada cowok yang nyebelin (sambil kesal)
Naula : kalau boleh tahu siapa ?
Natasya : yang tadi duduk sama saya.
Naula & Violet : oh, Satria dia ma emang kayak gitu orangnya pelit dan agak jai disisi lain dia baik kok ( sambil tersenyum )
Fanessa : iya betul, mungkin dia belum kenal sama kamu aja. Secara kamu kan murid baru dikelas ini
Tiba-tiba Satria dan Rio pun melewati anak-anak yang asyik ngobrol tadi (Naula, Natasya, Violet, dan Fanessa)
Naula & Violet : diam orang yang tadi kita omongin sedang menuju kesini ! (sambil menyuruh mereka semua diam).
Satria dan Rio pun begitu saja melewati kumpulan anak-anak tadi.
Rio berkata kepada Satria
Rio : kayaknya mereka sedang membicarakan kamu deh, Satria
Satria : biarin aja, emang saya pikirin ?
Rio : emang kenapa, ada malasah dengan murid baru itu ?
Satria : udahlah lupain aja, masalah sepele kok. (dengan ekspresi cuek)
Bel masuk pun berbunyi...
Ms. Lala: anak-anak ibu akan memberikan kalian tugas untuk membuat cerita drama, dan harus berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 orang, dan harus ada anak laki-lakinya.
Naula berkata kepada Violet.
Naula : gimana kalau kelompoknya, kita ajak saja Satria, Rio, Natasya, Fanessa ? ( berbisik kepada Violet )
Violet : iya, baiklah. Ayo kita ajak mereka semua !
Violet dan Naula pun langsung bergegas untuk mengajak Natasya dan Fanessa dulu, dan berkata Natasya dan Fanessa
Violet : mau tidak kalau kamu sama Fanessa satu kelompok dengan saya dan Naula ?
Natasya : iya udah, saya sih mau-mau aja. Tapi gimana dengan cowoknya ? kira-kira kita ajak siapa ?
Fanessa : kita ajak saja Satria dan Rio, gimana ?
Naula : iya betul, tadi juga saya ngusulin ke Violet supaya anak laki-lakinya biar Satria dan Rio aja, terus perempuannya Natasya, saya, Fanessa, Violet.
Natasya : iya sudah, berarti kita tinggal ngajak yang lainnya aja !
Sewaktu semuanya telah setuju untuk kelompok ini, dan kelompok ini berkumpul anak-anakpun berkata
Rio : kerja kelompoknya dirumah siapa ?
Violet : gimana kalau kerja kelompoknya dirumah Natasya ? ( sambil senyum dan menunjukkan jari )
Satria : lah, jangan si kamu ma ! ( sambil kesal, dan menolaknya )
Natasya : ih, siapa juga lagi ! sudahlah jangan dirumah saya ! ( sambil kesel gara-gara ucapan Satria )
Fanessa & Naula : iya, aku setuju dengan Violet ! gimana kalau dirumah kamu saja ? (ngomong sama Natasya, dan membujuknya)
Satria : janganlah eh ! sayanya tu enggak mau ( menolak dan jengkel )
Natasya : iya, jangan dirumah saya sih ? soalnya rumah saya jauh dari sekolah ( sambil memohon )
Fanessa : iya sudah, dirumahnya Naula aja ! gimana setuju enggak ? habis itu kerumah Naulanya habis pulang sekolah aja.
Semua : iya sudah, setuju-setuju aja !
Sewaktu dirumahnya Naula, kita semua sangat serius mengerjakannya.
Pada besok harinya, seperti biasa bel masuk sekolahpun berbunyi bertanda murid-muridpun masuk kelasnya masing-masing. Pelajaran dikelas Accelasipun berubah, hari ini yang mengajar dikelas ini adalah Mr. Rudi yang mengajar pelajaran B. Inggris dan kebetulan guru yang ditakuti karena kegalakannya.
Sewaktu teman-temannya sedang serius memperhatikan penjelasan yang diterangi guru dipapan tulis, tiba – tiba dari arah belakang Satria menuju depan untuk menjaili Natasya, Mr. Rudi pun menengok terlebih dahulu jadi kejahilan Satria keburu ketahuan Mr. Rudi dan akhirnya pun Satria dimarahi dan diberi hukuman yaitu dijewer sambil menaikan kaki satunya keatas selama 10 menit, dan teman – temannya langsung menertawain kejailan Satria dan berkata ;
Semua murid : huuuuuh ! emangnya enak dihukum ! ( sambil menertawain )
Mr. Rudi : sudah diam semua ! kalian tidak boleh kayak begini meniru yang tidak baik ! ( sambil membentak dan marah )
Semua murid : iya Mr ( sambil ketakutan )
Mr. Rudi : iya iya ! entar juga dilakuin lagi kalian tuh ! ( nada yang tinggi dan marah )
Bel waktu istirahatpun berbunyi, sewatu istirahat tiba Natasya dan yang lain menertawakan kembali kejadian tadi. Rio pun berkata kepada Satria
Rio : kamu tadi lagi apa – apaan sih ?
Satria : tahu ah, gelap ! ( muka melas )
Figure 1 : segini terangnya !
Rio : iya dih ! aneh !
Sebelum bel pulang berbunyi, Mr. Rudi mengasih pengumuman kepada murid-murid dan berkata
Mr. Rudi : anak – anak besok memakai baju muslim bebas.
Semua : iya, pak guru.
Sesudah pulang sekolah, dan teman-teman sudah pada pulang hanya Sastria dan Rio saja yang tersisa, Natasya dan Violet menjaili sepeda milik Rio dengan cara dikempesin. Sewaktu sudah dikempesin mereka pun langsung pergi meninggalkan sepeda milik Rio, dan sewaktu Rio datang, diapun kaget melihat sepeda yang telah kempes, dan Riopun langsung berkata kepada Satria
Rio : hey kamu ! kamu yang ngempesin sepeda milik saya ya ? ( sambil menuduh dan marah )
Satria : sembarangan ! siapa juga yang ngempesin sepeda kamu, lagian pula ngapain saya ngempesin sepeda kamu. ( heran )
Rio : iya udah deh, sekarang kamu bantuin saya membawa sepeda ini.
Satria : baiklah. ( muka kasihan )
Satria pun membantu Rio untuk membawa sepeda tersebut. Di tengah perjalanan Rio berkata kepada Satria.
Rio : menurut kamu kira-kira siapa ya yang ngelakuin ini ke sepeda saya? (dengan menebak-nebak)
Satria : mana saya tahu. (dengan wajah cuek)
Rio : iya udahlah lupain aja. (pasrah)
Haripun berganti, pagi pun menjelang kembali..
Bel sekolahpun berbunyi seperti biasa, dan sesudah nyampai dikelas Natasya pun berkata kepada teman-temannya.
Natasya : jadi enggak enak nih sama Rionya. (dengan wajah menyesal)
Fanessa : emang kamu habis ngelakuin apa ke Rio ? sampai-sampai enggak enakan sama dia.
Violet : itu, kemaren pas pulang sekolah saya sama Natasya menjaili Rio dengan cara mengempesin ban sepedanya.
Naula : ya ampun, kamu sama Natasya jahil banget sampai-sampai ngelakuin itu sama dia.
Natasya : iya nih, jadi gimana dong ?
Naula : minta maaf aja ke dianya dan mengakui perbuatan kamu yang kemaren, kan enggak baik kalau kita diam saja kayak enggak punya salah.
Fanessa : iya betul, jadikan enggak enak dikamunya juga kalau kamu tidak minta maaf sama dianya.
Violet : iya udah kita minta maaf aja yuk, Nat ?
Natasya : ya udah, hayo !
Sebelum Natasya dan Violet bergegas ketempat duduknya Rio, Rio dan Satria pun menghampiri Fanessa, Violet, Naula, dan Natasya. Rio pun berkata kepada mereka semua :
Rio : kemaren kalian mengerjaiku ya ?
Fanessa : enggak kok, aku enggak menjahili kamu kok !
Rio : lalu siapa dong ? kalian tahu enggak sih saya sampai menuduh Sastria ngelakuin itu !
Natasya : iya mungkin aja Sastria, tetapi dia enggak mau jujur ! (menuduh, karena jengkel )
Satria : enak aja kalau ngomong tuh ! sembarangan aja
Violet : duh ! udah-udah. Kalian sebenarnya mau tahu tidak siapa yang ngelakuin itu semua ? ( sambil ketawa)
Naula : sebenarnanya yang ngelakuin itu semua nya Natasya dan Violet, supaya kamu menuduh Satria !
Natasya : kalau iya, emang kenapa ?
Satria : ngapain kamu ngelakuin itu ? cuma kamu ingin Rio menuduh saya ? saya salah apa emangnya ? aku ngaku kok waktu itu aku emang pingin ngerjain kamu, tapi sayang malah ketahuan duluan. ( tidak merasa bersalah )
Rio : sudahlah, Sat ! lagian aku sudah maafin dia kok.
Naula : sudahlah, kamu Sat ! lagian harusnya kamu minta maaf sama dia bukan malah bikin dia jengkel.
Fanessa : iya mending kamu, minta maaf deh dan mengakui berbuatan kamu itu ! ( bicara dengan Satria.
Satria : emang waktu kapan aku bikin dia kesel Cuma waktu itu saja.
Rio : waktu hari pertama, itu loh Sat ? masa lupa sih.
Satria : enggak ah, aku enggak berbuat kesalahan sama dia kok. ( muka tanpa dosa, dan enggak ngerasa bersalah )
Natasya : dasar muka watados dih ! muka tanpa dosa !
Satria : eh, harusnya kamu dong yang minta maaf sama saya bukan saya ! gara – gara kamu aku kena hukuman. ( muka kesal )
Natasya : ya itu sih derita lo bukan gue ! salah sendiri ngejaihilin orang dan orangnya itu saya. ( sambil mengeluarkan lidah dan ketawa )
Fanessa : hust, sudah – sudah ! lagian kamu lagi Satria ! yang waktu hari pertama itu loh yang kamu enggak mau pinjami buku cetak kamu itu.
Satria : oh, yang itu toh. Iya udah maaf maaf ( sambil nyengir dan malu )
Fanessa : oke saya maafin, lagian itu enggak masalah buat saya kok.
Naula, Violet & Fanessa : nah gitu dong baikkan. ( sambil ketawa melihatnya )
Rio : jadikan sudah enggak ada masalah lagi yang terjadi disini.
Natasya & Satria : iya deh.
Kebetulan sewaktu disekolah tidak ada jam pelajaran, Cuma hanya ada kegiatan untuk sosialisasi kedesa-desa saja dan kebetulan lagi pada ngumpul disuatu tempat yang pemandangannya yang dibilang indah. Natasya, Naula, Violet, dan Fanessa pun sedang melihat pemandangan yang sangat indah, tiba – tiba Satria dan Rio pun datang, dan berkata :
Satria & Rio : boleh tidak aku gabung dikelompok kalian dan menajdi sahabat kalian ?
Natasya & Naula : boleh–boleh saja, ayo bergabung disini.
Satria, Rio, Natasya, Naula, Violet, dan Fanessa pun menjadi sahabat selamanya.
jadi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar